Konflik Armenia Turki


Tentunya kedua belah pihak tak hanya diam semata, dari kedua belah pihak berpikir keras merumuskan jaln tengahnya. Kedua negara akan berdamai dan menetapkan peraturan peraturan baru yang harus ditaati oleh kedua negara. Selain itu dampak positif lainya adalah, meningkatkan solidaritas in-group nya. Yaitu, semakin besar konflik dengan kelompok lain makaj semakin besar pula integrasi dalam kelompok tersebut. Dari pihak Armenia yang semakin berdarah darah tentunya kekompakan mereka muncul untuk melawanpasukan Ottoman. Bukan hannya dampak positif yang muncul di konflik tersebut tentunya ada dampak negatif dalam konflik itu. Hilangnya korban jiwa, itulah dampak negatifnya. Tepatnya lebih dari 1 juta jiwa meninggal dunia dalam perang dunia satu. Konflik yang berawal dari hura huru politik itu menimbulkan banyak korban jiwa meninggal.
Bukan hanya korban jiwa yang hilang, keretakan hubungan antar kelompok juga terjadi. Di saat yang sama hubungan antar kedua belah pihak sangat mendekati kehancuran. Kedua belah pihak saling membenci dan yang terjadi adalah hancurnya hubungan antara Armenia dan Kekhalifahan Ottoman.
Kekerasan, jika dimasukan teori kekerasan yaitu kekerasan faktor kelompok yang berbunyi, setiap individu cenderung membuat kelompok kelompok dengan mengedepankan identitas berdasarkan persamaan agama, ras, politik, atau etnik. Hal itu terjadi di Armenia, keduanya saling membuat kelompok dan mengedepankan nama politik, akibatnya peperangan terjadi hanya dikarenakan kekuasaan peperangan terjadi dan mengakibatkan lebih dari 1 juta warga meninggal.
100 tahun silam merupakan sejarah yang kelam bagi Armenia maupun Turki. Dan mereka merumuskan tuk mengendalikan peperangan tersebut dengan kedua kelompok harus sadar bahwa mereka berada dalam situasi konflik. Dengan itu mereka akan sadar tuk mengambil jalan keadilan tuk merumuskan masalah mereka. Dan tentunya jalan yang tepat ialah konsiliasi, yakni kedua belah pihak menunjuk pihak ketiga tuk menjadi pengadil dalam konferensi itu. Konferensi itu diadakan di swiss, guna untuk menangani masalah yang terjadi antara kedua belah pihak. Dan tepatnya pada akhir desember lalu pihak Armenia dan Turki resmi berdamai denga konferensi yang diadakan ke tiga di swiss, walau pendamaian awal sempat gagal tetapi konferensi ketiga itu membuahkan hasil yang sangat adil. Yakni perdamaian. Tentunya di perdamaian yang terjadi pasti ada peraturan peraturan yang harus ditaati. Kedua belah pihak harus taat pada aturan yang telah dibuat di kesepakatan. Denganitu integrasi kedua kelompok akan terjalin.





Daftar Pustaka

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH MOTIVATION LETTER

Biografi Pengusaha Sukses

Sinopsis FIlm Single (Raditya Dika)